Cuaca Galau~
Aku menyebut cuacanya galau. Ini bukan tentang kelembaban udara biasa, tapi tentang kelembaban hati dalam merasa. Bukan pula tentang fenomena yang terjadi pada atmosfer bumi, tapi terjadi pada atmosfer otak manusia. Terkadang manusia memang kurang peka dengan fenomena yang ada, karena mereka terlalu sibuk berlomba-lomba untuk memecahkan hal yang di anggap luar biasa namun tak menghirau yang dekat dan terasa. Benar kata pepatah, semut di seberang lautan tampak gajah di pelupuk mata tak tampak. Manusia terbiasa melihat segala sesuatu dari sudut pandang orang lain, termasuk dalam melihat dirinya sendiri. Dan sering merasa gagal saat berhadapan dengan cemohan orang lain yang kemudian mengubah tingkat kelembaban perasaan dan meningkatkan temperatur otaknya. Dan cuaca galau pun tercipta. Galau yang membuat mereka lupa bahwa mereka istimewa dengan segala apa yang ada pada mereka. Hidup itu bukan hitungan matematika, bukan satu tambah satu sama dengan dua. Kuat dan lemah tak dapat ...