Bulan dan Jendela

 Beberapa hari yang lalu aku terbangun di tengah malam, lalu kubuka tirai jendelaku dan kutatap bulan sabit yang masih setengah tepat segaris pandangan mataku. Bulan itu seakan menyapaku dibalik jendela dan seolah berkata "Jangan bersedih, purnama pasti akan datang kembali".

Tapi apakah bulan purnama berikutnya ia akan tetap sama? apakah ia akan sehangat sebelumnya ?

Atau bagaimana kalau ia tak lagi mau singgah dibalik jendelaku, bagaimana kalau ia justru ingin melewatkanku, bagaimana kalau ia bersembunyi dibalik awan atau ia sengaja memanggil kabut malam. Ia tak lagi malu-malu, tapi ia tak ingin lagi habiskan malamnya mendengar ceritaku. Lalu haruskah aku menunggu ? 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku

Ruang Hati

Kembali Bersembunyi