aku bukanlah sajak dalam puisimu, bukan orang yang kau sebut dalam setiap nyanyianmu, bukan objek pada lensa kameramu dan bukan hal yang pernah ada difikiranmu.
Mari bercerita, ini tentangku yang aku sendiri tak dapat mengerti, aku yang tak hentinya menguras air dalam mataku aku yang mengatakan seakan aku sangat baik tapi tak juga bisa menghentikan air yang terus mengalir di pipi yang aku masih tak tau kenapa ia tak mau berhenti aku ingin bercerita tapi aku takut aku takut hanya akan menjadi beban untuk orang lain dan aku harus baik aku harus bisa sendiri aku harus menguatkan diri sendiri aku harus selalu baik dan aku pasti selalu baik :)
entah apalagi yang terjadi ketika aku telah yakin untuk tak lagi memikirkanmu namun tiba-tiba seakan alam semesta berkata lain entah ini pertanda ataukah ujian aku mulai terbiasa tapi kau tiba-tiba datang ke dalam mimpiku seakan memberi harapan dan kemudian satu per satu bermunculan kembali dirimu dalam hari-hariku perlahan dengan cepat harusnya sedikit lagi aku benar-benar menghilangkanmu dan mengosongkan hatiku namun kini justru ruang yang seharusnya kosong itu terkoyak dan berantakan sabarlah sedikit lagi tunggu aku kembali membiasakan diri dan mungkin setelahnya aku akan benar-benar pergi kan kucoba menatanya kembali
Aku ingin banyak berkisah bersamamu, berbicara tentang banyak hal yang terasa lucu, seperti daun yang ragu mengungkap kagumnya pada angin yang membelainya malu-malu, seperti burung yang berharap embun mendengar kicaunya yang merdu, dan seperti aku yang tak henti menatapmu dalam anganku. Aku ingin bercerita tentang malam, yang datang seakan memberi harapan dalam sebuah pertemuan. Malam seakan menulis kisah dalam mimpi yang akan terlupakan esok hari. Tapi ia lupa menghapus rasa yang tertoreh Ketika ia telah terganti terang matahari. Dan kini, ia beranjak pergi. Ku tarik tirai jendelaku dan aku kembali bersembunyi. Aku berteman sepi, lagi.
Komentar
Posting Komentar