kala itu
ada kala rindu itu datang tanpa hujan, ia menghujam Masa itu takkan pernah kembali, dan bukan pula untuk ditangisi Ia begitu lucu nan lugu, berjalan tanpa beban dan menikmati dunia penuh impian Ia masih tetap percaya akan keajaiban dan keberuntungan diantara kerja keras Karena ia sadar ia bukanlah yang sempurna Kaki itu melangkah tanpa peduli apa yang akan di temuinya Ia bergerak tanpa sapaan dan berlalu bersama senyuman Tangan mungil nan lembut yang perkasa tak berhenti mengeja Diantara untaian benang dan kerasnya besi nan menyilaukan Ia masih tetap percaya akan keyakinannya bahwa ia dilahirkan untuk bahagia Waktu pun berlalu namun ia tak menyadari Badai telah berjalan perlahan mengikuti langkahnya Namun badai hanyalah badai Kalaupun ia harus terjatuh Pemilik badai pun tentu akan menjatuhkannya ke tempat yang indah Dan begitulah keyakinan akan keajaiban dan keberuntungannya yang membuatnya tak berhenti berjalan